mentari menyapa, rembulan pun berlalu....
kalimat-kalimat merdu dari sang kenari memecah kebisuan, tapi sang bidadari masih tetap tak berpaling, sibuk dengan sayap-sayap indahnya....
si pungguk pun masih tetap merindukan sang rembulan,
menanti di kala senja menyapa, berharap sang rembulan menampakkan senyuman indah di balik gelapnya malam....
ibarat sang gurita yang bermimpi memetik bintang nun jauh di sana,
ibarat sang kiwi yang tetap berharap dapat mengepakkan sayapnya di langit luas,
ibarat sang musisi yang tetap berharap dengan penuh sabar dan ketekunan untuk berjumpa dengan karya-karya terbaiknya,
ibarat pena yang tetap menanti untuk menyelesaikan tarian indahnya di atas hamparan salju,
ibarat menanti terungkapnya rahasia di balik senyuman indah mona....
apakah semua ini akan berakhir layaknya kisah jack & rose, romeo & juliet, ataukah hanya berakhir layaknya roman picisan?
si pungguk hanyalah si pungguk yang tetap berusaha dan tetap berusaha menggapai rembulannya....
apakah sang rembulan juga merasakan keberadaan si pungguk?
apakah sang rembulan akan memberikan senyuman manisnya di kala sang kenari menyapa?
apakah sang bidadari berhenti sejenak dari kesibukannya?
apakah semua pertanyaan akan terjawab?
apakah penantian ini tidak sia-sia?
apakah dia akan memberikan kesempatan?
kesempatan untuk saling sapa,
kesempatan untuk saling berbagi,
kesempatan untuk saling berucap kata,meskipun hanya sepatah kata....
Tuhan tahu apa yang tersembunyi di dasar laut terdalam di alam ini,
Tuhan tahu segalanya yang tersembunyi, sedalam apapun hanya Tuhan yang tahu,
begitu pun dengan dia jika mau mencurahkan sedikit waktu, maka dia akan tahu maksud di balik semua kata-kata ini....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar