"Tuhan... di sini aku sudah merasakan kedamaian
di sini aku sudah mendapatkan apa pun yang menjadi kebutuhanku
di sini aku sudah merasakan kesempurnaan-Mu
di sini aku merasakan kasih sayang yang begitu besar dari-Mu
tapi...
kenapa engkau membiarkanku pergi dari tempat ini?
membiarkanku hidup di tempat yang tidak pernah kukenal,
di tempat yang dipenuhi oleh orang-orang asing
Apakah Engkau akan tetap menemaniku di tempat itu Tuhan?
Apakah Engkau akan tetap memberikanku ketenangan dan kasih sayang-Mu?
Apakah Engkau akan tetap terus di dekatku ya Tuhan-ku?"
TUHAN MENJAWAB
"Tenangkan dirimu sebab aku akan tetap ada di dalam hati yang senantiasa membutuhkanku
kau mungkin tidak akan melihat-Ku lagi, namun Aku tidak meninggalkanmu sendirian
Aku telah mengutus malaikat untuk menemanimu di alam sana
dialah yang akan mengajarkanmu untuk senantiasa mengingatku
dialah yang akan menjagamu dari segala penjuru mata angin
dialah yang akan memberikanmu kasih sayang yang tiada hentinya
dialah yang akan merawatmu bahkan hingga tua renta"
"ya Tuhan aku tidak ingin ada yang menggantikanmu
aku hanya inginkan diri-Mu
aku ingin senantiasa berada di sisi-Mu ya Tuhan-ku
hanya Engkaulah yang dapat mengerti segala keluh kesah-ku
hanya engkaulah yang dapat memberikan segalanya yang hamba-Mu ini butuhkan"
"dialah malaikat yang akan tetap terjaga matanya di saat kau menangis
dialah malaikat yang akan tetap terjaga matanya di saat kau sedang mengalami kesulitan
dialah malaikat yang akan membangunkanmu di saat kau masih tertidur dalam lelap
dialah malaikat yang akan senantiasa membisikkan kalimat-kalimat suci agar kau tetap tegar
dialah malaikat yang akan senantiasa membangunkanmu di saat tidur lelap dalam gelapnya dunia
dialah malaikat yang akan memberikanmu kehangatan di saat kau sedang membeku dalam kesepian
dialah malaikat yang akan mengajarkanmu arti kehidupan....
kehidupan yang kelak akan kau jalani
dialah malaikat yang akan menemanimu tanpa mengenal ruang dan waktu
dialah malaikat yang tidak ada satu makhluk pun yang senantiasa berusaha menyamai kasih sayang-Ku kepada setiap makhluk ciptaan-Ku.... terkhusus padamu"
"ya Tuhan, air mata ini akan menjadi saksi pengabdianku pada-Mu
air mata ini akan menjadi saksi bahwa aku pernah mencintai-Mu....
dan akan tetap berusaha mencintai-Mu di alam sana yang penuh dengan kedurhakaan
air mata inilah yang akan menjadi saksi perpisahanku dengan-Mu....
dan air mata inilah yang akan menjadi saksi bahwa suatu saat nanti aku akan menemukan-Mu kembali
dan air mata inilah yang akan menjadi saksi bahwa aku akan menerima malaikat-Mu untuk menemaniku di alam sana
tapi....
tolong katakan padaku siapa malaikat itu ya Tuhan-ku?
siapa ya Tuhan?"
"dialah salah satu malaikat-ku yang akan senantiasa menemani-mu
dialah IBU....
IBU....
IBU...."
....
tulisan ini kupersembahkan untukmu ibu
terima kasih untuk semua perjuanganmu selama ini
terima kasih telah bersabar membesarkan anak yang nakal dan pembangkang ini
terima kasih telah bersabar mengajarkanku arti kehidupan ini
maafkan atas semua kata-kata kasar dari mulut anak yang durhaka ini
maafkan anakmu ini yang tidak pernah mengerti keinginanmu
maafkan anakmu ini yang harus jauh darimu
maafkan telah membuatmu sakit karena terpikir oleh anak kurang ajar sepertiku
maafkan aku harus pergi, tidak untuk selamanya
ini adalah untuk kebaikanku sendiri ibu
aku akan tetap mengingat kalimat-kalimat sucimu
aku akan tetap menjadikanmu sebagai lentera di kehidupanku yang berliku ini
aku akan tetap menjaga kepercayaanmu ibu
semoga engkau tetap bersabar, dan di saat aku kembali aku akan melukiskan senyuman indah di wajahmu
aku akan menyesakkan dadamu dengan penuh kebanggan
semua itu adalah untukmu ibu
aku sayang ibu {}
....
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah
Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu
Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas...ibu...ibu....
Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu